Skip to main content

Posts

Showing posts from August 18, 2009

Profil Pengelola Blog

Terima Kasih Kepada Para Pengunjung Blog Ini.. Saya Ucapkan Jazakallah Khairan Katsiran.. Blog ini berisi artikel khusus seputar KeIslaman yang ditulis oleh pengelola, baik dari makalah kuliah, naskah siaran radio dan lain-lain. Ada juga beberapa tulisan yang copy-paste dari situs-situs yang dianggap komitmen dengan manhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah. Ta'aruf Nama lengkap Pengelola blog ini adalah Yusuf Supriadi, Dilahirkan di Pacitan-Jawa Timur pada 02/04/1988, Seorang suami, dengan satu istri dan 3 orang anak. Pernah belajar Aqidah, Bahasa Arab, Manhaj, Fiqh, dan Ilmu Islam lainnya di dua Ma’had (Ma’had Al-I’Mar Jakarta Selatan, dan Ma’had Al-Akhwain Bogor). Adapun pendidikan terakhir adalah S-1 Jurusan Pendidikan Islam. Hobby Berdiskusi Aktivitas Dakwah Pernah menjadi Direktur Utama di radio FAJRI 99.3 FM Bogor. Selain itu, ia tergabung dalam suatu Jama’ah/Organisasi dakwah Ahlussunnah Wal Jama'ah, yaitu HASMI (Harakah Sunn

Pentingnya Belajar Bahasa Arab

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur'an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya” (Yusuf, 12:2) “Sesungguhnya Kami mudahkan al-Qur'an itu dengan bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran” (Ad-Dukhaan, 44:58) Mengapa belajar bahasa Arab? Dengan jumlah penutur asli (bahasa ibu) yang besar, diperkirakan sekitar 225 juta orang, bahasa Arab menjadi salah satu bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. Walaupun begitu, jumlah besar penuturnya nampaknya bukanlah alasan utama seseorang (baca: muslim) mempelajari bahasa Arab. Alasan terpenting mempelajari bahasa Arab, tentu saja bagi mereka yang berbahasa ibu selain bahasa Arab, adalah karena Al-Quran diturunkan dalam bahasa Arab. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berketetapan bahwa Firman-Firman-Nya yang terakhir diturunkan dalam bahasa Arab. Untuk memahami rahasia diturunkannya Al-Quran dalam bahasa Arab sudah sepantasnya kita merujuk kepada Al-Quran itu sendiri. Ayat-ayat yang membicarakan masalh ini antara lain : 1.

Saudariku.. Inilah Musuh-Musuh Wanita Maka, Waspadailah Olehmu..

Sesungguhnya musuh-musuh wanita tiada lain juga merupakan musuh kaum lelaki, dan musuh tersebut secara umum ada 4 (empat) golongan, yaitu : 1. Kaum Yahudi; mereka adalah golongan yang sangat antusias dan berkeinginan keras untuk merusak ummat manusia,dengan menghancurkan aqidah dan akhlaknya. Permusuhan busuk ini disebabkan kepincingan pandangan mereka, bahwa identitas mereka tidak akan pernah ada kecuai dengan memperbudak atau merusak ummat lainnya. 2. Kaum Nashrani; yang menganut agama yang telah menyimpang hingga menjauhi kebenaran. 3. Kaum Sekuleris, walaupun masih mengaku sebagai “muslim”, tiada lain mereka adalah boneka Sekuleris Barat. 4. Kaum Penikmat, yang hanya menginginkan kenikmatan atau pemuasan nafsu dan mendapatkan keuntungan, hingga rela mengorabankan kaum wanita, dengan menjadikan wanita sebagai barang komoditi (jualan), model iklan, bintang merek dagang atau bahkan pemuas nafsu birahi dan penjaja seks murahan. Rencana, Makar,dan Intrik Musuh Merusak Kaum Wanita Musu

Tahapan Hukum Jihad

Hukum jihad telah datang secara bertahap menurut hikmah Allah dan kehendak-Nya. Kita tidak tahu secara pasti apakah hikmah penahapan itu. Tetapi yang jelas menurut pandangan manusia dan istinbath para ulama, kita dapati hubungan yang erat antara penahapan dengan perbedaaan kondisi yang ada antara satu tahap dengan lainnya. Tahap Pertama : Pada tahap ini yang pada umumnya adalah marhalah Makkiyah, Rasulullah melarang para shahabatnya untuk berjihad. Dengan kata lain, jihad diharamkan : “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka :Tahanlah tangan kalian (dari berperang), dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat! Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari takutnya. Mereka berkata : Ya Rabb kami mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami. Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa wqktu lagi. Kataka