Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2010

Haram Jabat Tangan Dengan Lawan Jenis

Berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahrom seolah sudah menjadi kebiasaan atau tradisi yang mendarah daging di negri ini terlebih lagi di waktu lebaran, mereka dengan tanpa merasa berdosa menyentuh tangan wanita, menggenggamnya dan merasakan kelembutan serta kehalusan kulitnya dengan dalih untuk saling bermaafan. Kebiasaan seperti ini merupakan hal berbahaya yang dapat mengotori hati kita setelah selama bulan romadhon kita bersusah payah menjaga hati, mata, lisan, dan aggota badan lainnya dari maksiat. Dimana menjaga diri dari maksiat tidak hanya dilakukan di bulan romadhon, justru bulan romadhon itu hendaknya kita jadikan latihan untuk menahan diri dari syahwat pada sebelas bulan berikutnya. Namun sungguh disayangkan ketika memasuki hari Iedul fitri seolah ibadah yang kita lakukan selama bulan romadhon tidak menghasilkan perubahan jiwa dan prilaku, dimana hati, mata, tangan, dan lisan kita yang terjaga dari kemaksiatan selama bulan romadhon, kini hal itu tidak lagi terjadi,

Ikhlas, Syarat Diterimanya Amal

Peran hati bagi seluruh anggota badan ibarat raja bagi para prajuritnya. Semua bekerja berdasar perintahnya. Tunduk kepadanya. Karena perintah hatilah istiqomah dan penyelewengan itu ada. Hati adalah raja, seluruh tubuh adalah pelaksana titah-titahnya. Hati yang selamat dikategorikan sebagai hati yang terbebas dari setiap syahwat dan syubhat sedangkan hati yang mati adalah hati yang tidak mengenal siapa Robb-Nya. Hati seperti ini selalu berjalan bersama hawa nafsu dan kenikmatan duniawi sehingga amal perbuatannya mengaharapkan pujian dan perhatian orang lain. Ikhlas merupakan sifat terpuji dalam hati seseorang yang akan menghiasi prilaku seorang muslim. Segalanya karena Alloh dan untuk Alloh ta’ala. Ikhlas adalah perhiasan hati yang akan menyelamatkan seseorang dari kerugian akhirat, tanpa ikhlas amal perbuatan akan sia-sia tiada guna. Ikhlas artinya memurnikan tujuan mendekatkan diri kepada Alloh ta’ala dari hal-hal yang mengotorinya. Arti lainnya; menjadikan Alloh ta’ala sebagai satu

Meraih derajat mulia dengan menguasai Ilmu Agama

Saat ini, orang yang mau belajar dan menekuni ilmu syar'i sudah sangat langka, yang banyak adalah belajar ilmu syar'i sekedarnya. Misalnya, sekali seminggu menghadiri pengajian, mengikuti kursus-kursus singkat, membaca buku terjemahan, atau sekedar mengikuti mata pelajaran agama di sekolah yang porsinya sangat kurang. Akibatnya, banyak umat Islam yang buta akan ajaran agamanya. Jangankan pengetahuan ilmu syar'i secara umum, hal-hal yang wajib diketahui dalam uru-san agama pun banyak yang tidak tahu. Pertama, Yang dimaksud ilmu syar'i (agama) di sini, bukanlah sembarang ilmu agama, namun ilmu syar'i yang benar-benar shahih berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai dengan manhaj (pemahaman dan pengamalan) para ulama Salaf. Kedua, yang dimaksud ilmu syar'i di sini adalah yang menghantarkan seseorang kepada takwa (Lihat QS. Fathir: 28), sehingga ia selalu menjaga keta'atan kepada Allah, baik ketika sendiri maupun di tengah banyak orang. Ketiga, ilmu syar

Kami Berjuang Demi Membela Hak-Hak Manusia!

Seruan semacam ini sering kita dengar. Terutama bagi para pengusung HAM. Dan banyak sekali kalangan yang tertipu dan terbius dengannya, sampai-sampai sebagian aktifis gerakan dakwah pun termakan oleh slogan ini. Padahal, di balik slogan -yang terdengar merdu ini- tersimpan rencana jahat Iblis dan bala tentaranya untuk menjauhkan manusia dari jalan Allah ta’ala, yaitu jalan tauhid. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Inilah jalanku, aku menyeru menuju Allah, di atas landasan bashirah/ilmu, inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku…” (QS. Yusuf: 108). Hak-hak manusia sedemikian agung dalam pandangan mereka. Mereka benci dan murka apabila hak-hak manusia dihinakan dan diinjak-injak oleh sesamanya. Mereka pun bangkit dengan mengatasnamakan pejuang hak azasi manusia, pembela rakyat kecil, pembela kaum tertindas, dan gelaran-gelaran ‘keren’ lainnya. Orang-orang pun merasa tertuntut untuk mendukung mereka, karena mereka khawatir disebut tidak punya kepedulian terha

Jangan Bicara Masalah Bid’ah!

Ungkapan semacam ini pun sering terlontar. Dalam persepsi mereka (orang jahil), bid’ah itu adalah masalah sensitif yang tidak perlu diungkit-ungkit. Mengapa demikian? Karena dengan memperingatkan umat dari bahaya bid’ah dan menjelaskan amalan-amalan serta keyakinan-keyakinan yang bid’ah akan menyebabkan timbulnya konflik internal di dalam tubuh kaum muslimin, dan menurut ‘hemat mereka’ hal itu akan melemahkan kekuatan kaum muslimin dan memecah belah persatuan mereka. Sepintas, sepertinya ini adalah alasan yang masuk akal dan bisa diterima… Namun, jangan terburu-buru! Karena ternyata cara berpikir semacam ini tidak dibenarkan oleh agama. Sebelumnya, kita yakini bersama bahwa bid’ah adalah tercela dan sesat. Allah tidak menerima ibadah yang dilakukan namun tidak ada tuntunannya alias diada-adakan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak ada tuntunannya dari kami maka ia tertolak.” (HR. Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha). Sebagia

Wahai Shobat Muda.. Ngaji Yuk..!!

Wahai shobat muda, ada Info bagus buat kalian.. Terlebih lagi bagi yang tingal di Bogor.. Kalian bisa mengisi bulan Romadhon ini dengan kegiatan yang super POSITIF. Ikutilah Acara FORKIP (Forum Kajian Islam Untuk Pelajar). Tema : Membangun Generasi Robbani di Bulan Suci Tempat : SDIT Al-Hidayah-Cibinong . Tepatnya disamping RSUD Cibinong-Bogor Waktunya : Hari Sabtu sampe Ahad, 28-29 Agustus 2010, dimulai dari pukul 14.00-13.45. Fasilitas yang kalian dapatkan : 1. Ilmu yang bermanfaat. 2. Tempat yang nyaman. 3. Paket berbuka puasa dan makan sahur. 4. Snack. 5. Buku Tafsir sepersepuluh al-Qur’an. 6. Dorprize Menarik. Infaq : Rp. 5.000 doank Persyaratan : 1. Khusus Laki-laki. 2. Pelajar SMA/sederajat. 3. Membawa mushaf al-Qur’an. 4. Membawa Alat tulis. 5. Membawa perlengkapan pribadi. Buruan Daftar..!! Caranya mudah, Kalian bisa sms dengan format: Ketik FORKIP (Spasi) Nama (Spasi) Asal sekolah. Lalu kirim ke: 0857 8256 7334 Contoh

Menggapai Pahala Lailatul Qodar dengan I'tikaf

Segala puji bagi Allah atas berbagai macam nikmat yang Allah berikan. Shalawat dan salam atas suri tauladan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada keluarganya dan para pengikutnya. Bersemangatlah di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan Para pembaca -yang semoga dimudahkan Allah untuk melakukan ketaatan-. Perlu diketahui bahwa sepertiga terakhir bulan Ramadhan adalah saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang melimpah. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu suri tauladan kita -Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu bersungguh-sungguh untuk menghidupkan sepuluh hari terakhir tersebut dengan berbagai amalan melebihi waktu-waktu lainnya. Sebagaimana istri beliau -Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha- berkata, كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pad

Puasa Mata= Menahan Pandangan/Ghodul bashor

Saudaraku yang mudah-mudahan dirahmati Allah…Sebagaimana yang sering kita dengar bahwa Puasa bukan hanya sekedar menahan haus dan lapar, walaupun puasa seperti itu tetap sah, namun sungguh disayangkan kesempatan untuk mendapat pahala besar akan terlewatkan begitu saja jika kita hanya puas dengan hasil seperti itu. Rasulullah SAW bersabda: “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya melainkan hanya rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thobroni). Salah satu yang menyebabkan hilangnya pahala puasa kita adalah dikarenakan pandangan mata, mata memang anugrah dari Allah SWT, dan Allah memberikan kecenderungan kepada setiap laki-laki untuk tertarik kepda lawan jenis. Maka tak heran jika mata ini akan selalu tertarik dan tergoda untuk melihat pemandangan yang diharamkan untuk dilihat, terlebih lagi di zaman ini mayoritas wanita sudah kehilangan rasa malunya, mereka keluar rumah dengan mengenakan pakaian yang membuka aurat. Mereka ada dimana-mana, di TV, di Internet