A. Arti Islam
Arti dari
Islam adalah menyerah kepada Allah dengan bertauhid kepada-Nya di atas
ajaran-ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam serta berlepas diri dari segala macam kesyirikan dan juga pelaku kesyirikan. Islam
adalah agama Allah subhanahu wa ta'ala satu-satunya. Islam
adalah satu-satunya agama yang diturunkan Allah subhanahu wa ta'ala dan di-ridhoi
Allah subhanahu wa ta'ala untuk hamba-hamba-Nya. Tidak
ada satu agama pun akan diterima Allah subhanahu wa ta'ala selain
Islam. Barang siapa yang datang di hari kiamat dengan agama selain Islam, maka orang itu pun akan kekal di neraka
jahannam.
Firman
Allah subhanahu wa ta'ala :
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللهِ اْلإِسْلاَمُ.
Sesungguhnya
agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam. (QS. Ali Imran (3): 19)
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ اْلأِسْلاَمِ دِينًا فَلَن
يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلأَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
Barangsiapa
menganut dien selain dari Dien Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(dien itu) dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran (3): 85)
Islam memiliki 5 Rukun
Islam memiliki 5 Rukun
Rukun Islam (Arab: أركان الإسلام arkān al-Islām; atau أركان الدين arkān al-dīn; "pilar-pilar agama") adalah lima tindakan dasar dalam Islam, dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-orang beriman dan merupakan dasar dari kehidupan Muslim. Kesemua rukun-rukun itu terdapat pada hadits.
Rukun Islam terdiri daripada lima perkara, yaitu:
- Syahadat: menyatakan kalimat tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad itu utusan Allah.
- Shalat: Ibadah sembahyang lima waktu sehari.
- Zakat: Memberikan 2,5% dari uang simpanan kepada orang miskin atau yang membutuhkan.
- Saum: Berpuasa dan mengendalikan diri selama bulan suci Ramadan.
- Haji: Pergi beribadah ke Mekkah, setidaknya sekali seumur hidup bagi mereka yang mampu.
Kesemua rukun ini harus ditunaikan oleh setiap muslim semaksimal mungkin.
B. Islam Agama Para Nabi dan Rosul
Islam
adalah agama tauhid, Islam adalah agama para rasul, sejak nabi Adam 'alaihissalam sampai
nabi kita dan junjungan kita, Muhammad Ibnu Abdillah Shalallahu 'alaihi
wa sallam.
Firman
Allah subhanahu wa ta'ala :
وَوَصَّى بِهَآإِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبَ
يَابَنِيَّ إِنَّ اللهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ
وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ . أَمْ كنتُمْ
شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتَ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِن بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلاَهاً وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ.
Dan
Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'kub.
(Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah
memilih agama ini bagi kalian maka janganlah kalian mati kecuali dalam memeluk
agama Islam". Adakah kalian hadir ketika Ya'kub kedatangan (tanda-tanda)
maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kalian ibadahi
sepeninggalku". Mereka menjawab: "Kami akan beribadah kepada Rabb-mu
dan Rabb bapak-bapakmu, Ibrahim, Isma'il, dan Ishaq, (yaitu) Rabb Yang Maha Esa
dan kami hanya tunduk kepada-Nya". (QS. Al Baqoroh (2):
132-133)
وَجَاهِدُوا فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ
اجْتَبَاكُمْ وَمَاجَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ
إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ
الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا
الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللهِ هُوَ مَوْلاَكُمْ فَنِعْمَ
الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ.
Dan
berjihadlah kalian di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kalian dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kalian dalam agama
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tua kalian Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamai kalian semua orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam
(al-Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas diri kalian dan supaya
kalian semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kalian pada tali Allah. Dia adalah Pelindung
kalian, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (QS. Al Hajj (22): 78)
شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَاوَصَّى بِهِ
نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَاوَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ
وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلاَتَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى
الْمُشْرِكِينَ مَاتَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ
وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
.
Dia
telah mensyari'atkan bagi kalian agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh
dan apa-apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu:
Tegakkanlah agama dan janganlah kalian berpecah belah tentangnya. Amat berat
bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)
-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. Asy Syuro (42): 13)
C. Nabi Musa bukan Yahudi dan Nabi Isa
bukan Kristen
Agama
yahudi bukanlah agama nabi Musa alaihissalam dan agama nasrani
bukanlah agama nabi Isa alaihissalam, kedua nabi tersebut dan
seluruh para nabi telah diutus dengan Islam.
Firman
Allah subhanahu wa ta'ala :
فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ
مَنْ أَنصَارِي إِلَى اللهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ اللهِ
ءَامَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ .
Maka
tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani Israil) berkatalah dia:
"Siapakah yang akan menjadi penolong-pe-nolongku untuk (menegakkan agama)
Allah" Para hawariyyin (shahabat-shahabat setia) menjawab:
"Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah dan
saksi-kanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam”. (QS. Ali Imran (3): 52)
وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى الْحَوَارِيِّينَ أَنْ
ءَامِنُوا بِي وَبِرَسُولِي قَالُوا ءَامَنَّا وَاشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ .
Dan
(ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut 'Isa yang
setia:"Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka
menjawab: "Kami telah beriman dan saksi-kanlah (wahai rasul) bahwa
sesungguhnya kami adalah orang-orang Islam. (QS. Al Maidah (5): 111)
تَوَلَّيْتُمْ فَمَا سَأَلْتُكُم مِّنْ أَجْرٍ
إِنْ أَجْرِيَ إِلاَّ عَلَى اللهِ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ .
Jika
kalian berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun dari
kalian, Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya
aku termasuk golongan orang-orang Islam (Muslimin). (QS. Yunus (10): 72)
وَقَالَ مُوسَى يَاقَوْمِ إِن كُنتُمْ ءَامَنتُم
بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ .
Berkata
Musa: "Hai kaumku, jika kalian beriman kepada Allah, maka bertawakallah
kepada-Nya saja, jika kalian benar-benar orang-orang Islam (Muslimin). (QS. Yunus (10): 84)
D. Islam Agama yang Sempurna
Islam
adalah agama yang sempurna, kesempurna-an Islam adalah mutlak dari semua segi,
baik aqidahnya, hukum-hukumnya maupun segi-segi yang lainnya. Yang demikian itu
dikarenakan Islam adalah haq dan karena Islam datang dari zat yang sempurna,
Allah Azza Wajalla. Kesempurnaan Islam bertolak dari kesempurnaan Allah I.
Islam adalah agama yang abadi, tidak akan punah sepanjang zaman dan tidak akan
tertinggal oleh zaman manapun.
Firman
Allah subhanahu wa ta'ala :
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ
اْلإِسْلاَمَ دِينًا.
Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian dan telah Ku-cukupkan
kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama kalian. (QS. Al Maidah (5): 3)
أَفَغَيْرَ دِينِ اللهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ
مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ.
Maka
apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka
maupun terpaksa dan hanya kepada
Allah-lah mereka dikembalikan. (QS. Ali Imron (3): 83)
E. Islam Agama yang tinggi dan Unggul
Islam diturunkan untuk jaya
selamanya, untuk selalu berada di tingkat tertinggi di atas semua agama yang
ada di bumi ini. Hal itu dikarenakan Islam adalah haq dan agama-agama lainnya
batil. Kejayaan Islam tidak akan pudar selamanya. Pemeluknya pun akan tetap
jaya selama mereka berpegang kepada Islam yang murni. Betapa suatu kaum tidak
akan jaya kalau mereka mengikuti petunjuk-petunjuk Zat yang mengetahui hal-hal
yang gaib dan dhohir? Betapa tidak akan jaya ketika suatu kaum tunduk menyerah
pada Ilah yang agung yang ditangan-Nyalah kejayaan itu sendiri? Dialah yang
memberikan kejayaan kepada orang yang dikehendaki-Nya dan menanggalkannya dari
orang-orang yang di-kehendaki-Nya.
Firman
Allah subhanahu wa ta'ala :
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ
الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ.
Dialah
yang mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur'an) dan agama yang
benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik
tidak menyukainya" (QS. At Taubah (9): 33)
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى
وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللهِ شَهِيدًا.
Dialah
yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk
dimenangkan-Nya atas semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (QS. Al Fath (48): 28)
هُوَالَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ
الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ.
Dia-lah
yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar untuk
dimenangkan-Nya atas semua agama meskipun orang-orang musyrik membenci yang
demikian. (QS.
Ash Shof (6)1: 9)
الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَآءَ
مِن دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَيَبْتَغُونَ عِندَهُمُ الْعِزَّةَ فَإِنَّ الْعِزَّةَ
للهِ جَمِيعًا.
(Yaitu)
orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong
dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Apakah mereka mencari kemulyaan disisi
orang-orang kafir itu? Sesungguhnya semua kemulyaan adalah kepunyaan Allah. (QS. An
Nisa’ (4): 139)
مَن كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فِلِلَّهِ
الْعِزَّةُ جَمِيعًا إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ
الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ وَالَّذِينَ يَمْكُرُونَ السَّيِّئَاتِ لَهُمْ عَذَابٌ
شَدِيدٌ وَمَكْرُ أُوْلَئِكَ هُوَ يَبُورُ .
Barangsiapa
yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya
lah naik perkataan-per-kataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan
orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan
rencana jahat mereka akan hancur. (QS. Faathir (35:10)
يَقُولُونَ لَئِن رَّجَعْنَآ إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ
اْلأَعَزُّ مِنْهَا اْلأَذَلَّ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ
وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لاَيَعْلَمُونَ .
Mereka
berkata: "Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, maka orang yang
termulya akan mengusir orang yang terhina dari padanya". Padahal kemulyaan
itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mu'min, tetapi
orang-orang munafik itu tiada mengetahui. (QS. Al Munafikun (63):
8)
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكِ الْمُلْكِ تُؤْتِي
الْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ
وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ .
Katakanlah:
"Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan (kekuasaan)
kepada orang yang Engkau ke-hendaki dan engkau rebut kerajaan (kekuasaan) dari
orang yang engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau ke-hendaki dan
Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di-tangan Engkaulah segala
kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran (3): 26)
F. Akibat Meninggalkan Ajaran Islam
Ketika para pemeluk Islam
meninggalkan pasal-pasal dari agama suci ini, maka merekapun mulai
mening-galkan kejayaan mereka sendiri seperti halnya yang terjadi pada abad
terakhir ini. Tiada jalan lain untuk mengem-balikan kejayaan mereka selain
kembali berpegang teguh kepada agama mereka yang murni.
Firman
Allah subhanahu wa ta'ala :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن تَنصُرُوا
اللهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ .
Hai
orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian. (QS. Muhammad (7): 7)
وَلَيَنصُرَنَّ اللهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ.
Sesungguhnya
Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al Hajj (22): 40)
وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ .
Dan
wajib pada kami untuk selalu menolong orang-orang yang beriman”. (QS. Ar Ruum (30): 47)
Sumber :
Buku Ahlussunnah wal Jamaah, 2002,
Pustaka al-Faruq
Comments
Post a Comment