Skip to main content

Agar Dosa Zina diampuni Alloh



Zina adalah perbuatan dosa besar yang mengakibatkan pelakunya mendapatkan hukuman di dunia maupun akhirat.
Akan tetapi bukan berarti pelaku zina sudah tertutup kesempatan untuk memasuki surga, bagaimana caranya 

1. BERTAUBAT DENGAN SEBENAR-BENARNYA TAUBAT
Definisi secara syar’i, taubat adalah meninggalkan dosa karena takut pada Alloh, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya.

Agar taubat benar-benar diterima oleh Alloh, haruslah memenuhi beberapa syarat :
a. Menyesal dengan penyesalan yang sedalam-dalamnya
Jika anda tidak menyesal, maka taubat anda bohong. Ya bohong, sebab penyesalan adalah sebuah pengakuan dari diri anda bahwa anda benar-benar bersalah dan telah melakukan dosa besar.
Jika anda tidak menyesal maka anda tidak merasa bersalah, dan itu bukanlah taubat.
Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,
النَّدَمُ تَوْبَةٌ
Penyesalan adalah hakekat taubat. (HR. Ahmad 3568, Ibn Majah 4252)

b. Meninggalkan dosa zina dan semua pemicu zina 
Jauhi zina sejauh jauhnya, lupakan ia, hindari semua semua sarana yang bisa mengantarkan pada zina, baik foto kenangan, film, majalah, buku yang bisa memicu terjadinya zina. Tundukan dan kendalikan pandangan mata dari melihat pemicu zina.

c. Bertekat tidak mengulanginya lagi di lain waktu.
Anda harus memiliki tekad yang kuat, jangan sampai terjatuh lagi pada dosa tersebut


d. Taubat dilakukan sebelum ajal di kerongkongan dan sebelum matahari terbit dari Barat.
Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَالَمْ يُغَرْغِرْ
Sesungguhnya Alloh menerima taubat seorang hamba selama nyawanya (ruhnya) belum sampai tenggorokan. [HR. Ahmad, at-Tirmidzi dan Beliau berkata hadits hasan)
Rosûlullâh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ
Siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya maka Alloh akan menerima taubatnya.[HR. Muslim]

e. Ikhlash, inilah yang paling penting dari syarat tersebut. Ikhlas dalam bertaubat artinya tidak lain taubat yang kita lakukan niatnya hanya mengharapkan balasan dari Alloh, bukan dari selain Alloh.

2. MEMOHON AMPUN KEPADA ALLOH DENGAN PENUH TAKUT DAN HARAP.
قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar: 53)
Sebagian ulama ahli tafsir mengatakan, ayat ini memberikan harapan terbesar bagi para hamba.
Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan; Ayat mulia ini merupakan ajakan bagi semua tukang maksiat, baik orang kafir maupun yang lainnya untuk bertaubat dan kembali kepada Alloh. Dan berisi informasi bahwa Allah mengampuni semua dosa bagi siapa yang mau bertaubat dan kembali ke jalan Alloh. Apapun bentuk dosanya, meskipun sangat banyak, sebanyak buih di lautan. (Tafsir Ibnu Katsir, 7/106)
Termasuk dosa zina. Alloh membuka kesempatan bagi pelaku untuk bertaubat.
3. RAHASIAKAN PERBUATAN AIB ANDA
Rahasiakan dosa anda, sebab ini adalah aib, jangan umbar aib yang sudah ditutupi oleh Alloh. Jika Anda menyebarkan aib ini, maka dosa Anda justru semakin besar.
اجتَنِبُوا هذه القاذورة التي نهى الله عنها، فمَنْ أَلَمَّ؛ فلْيَسْتَتِرْ بسَتْرِ اللهِ، ولْيَتُبْ إلى اللهِ، فإنَّه من يُبْدِ لَنَا صفْحَتَه نُقِمْ عليهِ كتابَ اللهِ -عز وجل-
_”Jauhilah olehmu perbuatan-perbuatan nista ini yang telah dilarang Alloh. Siapa yang pernah melakukannya, hendaknya dia merahasiakan dengan tabir yang telah diberikan Alloh, karena siapa yang melaporkannya kepada kami, akan kami tegakkan hukum Alloh pada dirinya”._ [HR. al-Baihaqi: 2719 dalam ash-Shugra].

al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahulloh mengatakan,

سَترُ اللهِ مستلزمٌ لسَتْرِ المؤمنِ على نفسِه، فمن قصدَ إظهارَ المعصيةِ والمجاهرةَ بها أغضبَ ربَّه فلم يستُرْه، ومن قصدَ التَّسَتُّرَ بها حياءً من ربِّه ومن النَّاسِ، مَنَّ الله عليهِ بسَتْرِهِ إيَّاه
Tabir yang diberikan Alloh pada hamba atas dosa-dosanya melazimkan hamba untuk merahasiakan perbuatan dosa tersebut. Alloh murka pada seorang yang sengaja menampakkan bahwa dia telah berbuat kemaksiatan dan niscaya Alloh takkan lagi memberi tabir baginya. Dan seorang yang menutupi kemaksiatan karena malu pada Robb-nya dan orang lain, niscaya Alloh akan memberikan tabir penutup bagi dirinya”.

an-Nawawi memberikan kriteria _mujaharoh_ (menampakkan dosa). Beliau mengatakan,
هم الذين جاهروا بمعاصيهم وأظهروها وكشفوا ما ستر الله –تعالى- عليهم فيتحدَّثون بها لغير ضرورة ولا حاجة
”Mujahirun (orang yang menampakkan dosa) adalah mereka yang menampakkan bahwa mereka telah berbuat maksiat padahal sebelumnya telah ditutup Alloh. Mereka pun membocorkan kemaksiatannya sendiri tanpa alasan atau hal yang bersifat genting”.

al-Baihaqiy rohimahulloh meriwayatkan dari al-Awwam bin Hausyab rahimahullah, dia berkata,

الابتهاجُ بالذَّنْبِ أشدُّ من ركوبِه
"Bangga dengan dosa lebih parah daripada melakukan dosa”.

Adapun jika menceritakan aib dengan tujuan mencari solusi dari orang yang Anda percaya, seperti para Ustadz atau Ulama, Hakim. Maka insya Alloh tidak mengapa.

4. LAKUKAN PERUBAHAN DALAM HIDUP ANDA
Ya... Dosa masa lalu janganlah dikenang, lupakan itu, dan saatnya kini Anda memulai hidup baru.
HIJRAH.. tinggalkan semua masa lalu yang kelam, mulailah dari hal berikut ini :

a. Banyak-banyaklah berbuat Ibadah.
Ibadah akan memperberat timbangan amal kebaikan di akhirat, dan akan menghapus dosa-dosa. Alloh berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
“Dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114)


b. Carilah  teman dan lingkungan yang baik
Teman dan lingkungan yang baik akan membantu Anda untuk berubah. Jangan lagi Anda bergaul dengan orang-orang yang fasik, yang senang berbicara cabul dan perbuatan lainnya, karena itu semua akan membawa Anda kembali dalam kebinasaan. Rajin-rajinlah Anda hadir ke majelis ilmu, berteman dengan orang-orang soleh, berjamaah bersama mereka.
         c. Hindari fikiran kotor dengan banyak berzikir dan membaca/menghafal al Qur’an
        Zikir akan menjadikan kita mengingat Alloh dan menjauhkan kita dari bisikan-bisikan setan yang selalu menggoda untuk berbuat dosa. Setiap kali muncul fikiran jorok dan kotor, segera alihkan fikiran Anda dengan Zikir dan Al-Qur’an.
 Semoga bermanfaat...

Comments

TULISAN PALING POPULER