Skip to main content

Urgensi dan Keutamaan Jujur


A. Latar Belakang 
1.  Kejujuran itu semakin hari semakin langka, orang pintar banyak. Tapi nyari orang jujur itu sulit. Fenomena ini banyak kita temui : Dari mulai pejabat baik yang pangkatnya tinggi maupun rendah, sampai rakyat jelata, sudah biasa dengan kebohongan. Kalau tidak ekstra hati-hati kita akan tertipu oleh siapa saja, dari mulai pedagang online, pedagang buah, mall, pedagang di pasar-pasar tradisional, sopir taksi, tukang ojek dan seterusnya. Sampai pemulung saja itu sudah biasa kita temui menipu. Dan pengepulnya juga sudah tau ini kalau timbangannya pas, rugi.
2.  Adanya anggapan bahwa bohong sedikit gak apa-apa, dosa kecil dianggapnya.
3.  Adanya anggapan salah, Orang dianggap culun kalau telalu jujur.

B. Kenapa seseorang tidak jujur
1.    Keimanan yang lemah kepada Alloh
2.    Kebiasaan
       Berbohong bisa bersumber dari kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari. Mereka yang memiliki      kebiasaan semacam ini lebih suka mengatakan ketidakjujuran ketimbang kebenaran. 
3.    Cinta dunia
4.    Cinta kehormatan dan pujian
5.    Untuk menutupi kebohongan sebelumnya
6.    Kurangnya apresiasi masyarakat atau manusia kepada orang jujur.

C. Urgensi dan Kedudukan Jujur dalam Islam
1. Jujur adalah ciri utama orang beriman yang membedakannya dengan munafik.
Ada tiga ciri orang munafik : “jika berbicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari, jika diberi amanah ia berkhianat”. (HR Al Bukhari)
2. Jujur adalah sikap dan akhlaqnya para Nabi
  •  Nabi Ibrahim disebut sebagai Shiddiq (yang sangat jujur) dalam surah Maryam ayat 41

وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ إِبۡرَٰهِيمَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقٗا نَّبِيًّا
“Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat jujur lagi seorang nabi.”
  • Nabi Isma’il disebut sebagai Shadiqal Wa’d (yang benar janjinya) dalam surah Maryam ayat 54:

وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ إِسۡمَٰعِيلَۚ إِنَّهُۥ كَانَصَادِقَ ٱلۡوَعۡدِ وَكَانَ رَسُولٗا نَّبِيّٗا
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.”
  • Nabi Idris disebut sebagai Shiddiq (yang sangat jujur) dalam surah Maryam ayat 56:

وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ إِدۡرِيسَۚ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقٗا نَّبِيّٗا
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.”

3. Orang-orang yang jujur ditempatkan di sisi Alloh bersama para Nabi.
Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) pada nabi, para pecinta kebenaran , orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (an-Nisa [4]:69)"

C. Keutamaan Jujur dalam Islam
      Definisi Jujur adalah suatu sikap yang mencerminkan adanya kesesuaian antara hati, perkataan dan perbuatan. Kata jujur berasal dari Bahasa Arab yakni sama dengan “as-sidqu” atau “siddiq” yang berarti benar, nyata, atau berkata benar.

Dan ini adalah keutamaan Jujur :

1.     Jalan ke Surga
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
Jujur membawa manfaat bukan hanya di dunia, tetapi juga menjadi jalan yang mengantarkan seseorang menuju ke surga. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadist :
“sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan mengantarkan ke surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kezaliman, dan kezaliman itu akan mengantarkan ke arah neraka”. (HR Bukhar muslim)

 2. Dekat Dengan Para Nabi
“dan barang siapa yang mentaati Allah dan rasul Nya, mereka itu akan dikumpulkan bersama dengan orang orang yang dianugrahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiiqiin, orang orang yang mati syahid, dan orang orang yang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui”. (QS An Nisaa 69-70)
3. Mendapat Derajat Tinggi
inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai, mereka kekal di dalamnya selama lamanya. Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Nya, itulah kemenangan yang agung”. (QS Al Maidah 119)
4. Dicintai Allah dan Rasul – Nya
Rasulullah bersabda “jika engkau ingin dicintai oleh Allah dan rasul Nya maka tunaikanlah jika diberi amanah, jujurlah jika engkau bicara, dan berbuat baiklah terhadap orang orang di sekelilingmu”. (HR Ath Thbrani)
5. Mendatangkan Pahala dan Ampunan Dosa
 “sesungguhnya laki laki dan perempuan yang muslim, laki laki dan perempuan yang mukmin, laki laki dan perempuan yang sidiqin (benar), laki laki dan perempuan yang sabar, … Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”. (QS Al Ahzab 35)
Orang yang jujur mendapat pahala dan ampunan dosa seperti orang yang mati syahid di jalan Allah SWT, Rasulullah bersabda
“Barang siapa meminta mati syahid dengan jujur, maka Allah akan mengantarkannya ke dalam golongan orang orang syahid, walaupun ia mati di atas kasurnya”. (HR Muslim) maksud dari hadist tersebut adalah, orang orang yang meninggal dunia dala keadaan senantiasa berbuat dan berkata jujur akan diampuni dosa dosa nya dan mendapat pahala seperti orang yang mati syahid.
6. Mendapat Pertolongan dan Doa Dikabulkan
 “barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka sangka nya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (QS Ath Thalaq 2-4)
7. Menjadi Teladan yang Baik
Sebagai umat muslim sudah selayaknya kita mengamalkan sifat sifat Rasulullah agar dapat menjadi contoh atau teladan yang baik bagi orang lain seperti firman Allah sebagai berikut
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS Al Ahzab 21)
8. Terhindar Dari Munafik
Dalam khutbah atau ceramah keagamaan kita sering mendengar mengenai tiga ciri ciri orang munafik yaitu : “jika berbicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari, jika diberi amanah ia berkhianat”. (HR Al Bukhari)
Dari hadist tersebut manusia diingatkan untuk senantiasa berhati hati dalam berbuat dan bersikap, untuk senantiasa jujur dalam perbuatan dan tutur kata agar tidak termasuk golongan orang yang munafik. Seorang mukmin bisa saja memiliki sifat bakhil atau sifat penakut, namun tidak mungkin berbohong, seorang mukmin akan senantiasa jujur dan terhindar dari sifat munafik seperti dalam kisah berikut yang diriwayatkan oleh Malik dari Sofwan bin Sulaim dalam kitab Al Muwatha :
“Ditanyakan kepada Rasulullah SAW : Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut? Beliau menjawab ya. Lalu beliau ditanya lagi, apakah seorang mukmin isa menjadi bakhil? Beliau menjawab ya. Lalu ditanyakan lagi apakah seorang mukmin bisa menjad pembohong? Beliau menjawab tidak!”
9. Mendapat Keberkahan
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
 “kedua orang penjual dan pembeli masing masing memiliki khiyar (hak pilih) selama keduanya belum berpisah, bla keduanya berlaku jujur dan salin terus terang maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam urusan tersebut”. (HR Bukhari dan muslim)

10. Melahirkan Ketenangan
Orang yang selalu jujur akan memiliki hati yang tenang, dia selalu merasa nyaman dengan perbuatan dan kalimat jujur yang dilakukannya. Apapun urusan yang dilakukan dia tetap mendapatkan kedamaian dalam hati nya karena segala sesuatu telah dilakukannya dengan benar dan tidak merugikan orang lain.
Lain halnya dengan orang yang berbohong, dia akan merasa khawatir akan kebohongannya dan hidup penuh kebimbangan, dia akan terbiasa membuat kebohongan baru untuk menutupi kebohongan lamanya sehingga hidup nya dipenuhi dengan kebohongan, orang yang seperti ini tidak akan mendapat kebahagiaan di dunia apalagi di akherat. Rasulullah SAW bersabda :
Tinggalkanlah apa apa yang meragukanmu dengan mengerjakan apa apa yang tidak meragukanmu, sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan sesungguhnya kedustaan akan mengantarkan kepada keraguan atau kebingungan”.(HR At Tirmidzi no 2518)
11. Merasakan Bahagia
Dalam hadist Rasulullah bersabda “empat perkara apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya segala sesuatu dari dunia dari padamu, yaitu memelihara amanah, berkata yang jujur, akhlak yang baik,  dan bersih dari tamak”. (HR Imam Ahmad).
12. Menghindarkan Dari Bahaya
Orang yang senantiasa berniat dan berusaha jujur pada awalnya mungkin merasakan berat akan tetapi pada akhirnya ia akan mendapat keberkahan diberi keselamatan oleh Allah SWT, selamat dari segala mara bahaya seperti pada hdist berikut :
“Berperangailah selalu dengan kejujuran! Jika engkau melihatnya jujur itu mencelakakan maka pada hakikatnya ia merupakan keselamatan” (HR Ibnu Abi Ad Dunya dari riwayat Manshur bin Mu’tamir)
13. Disukai Semua Orang
Setiap orang mempunyai potensi menjadi orang yang menyenangkan dan disukai semua orang jika dalam diri orang tersebut banyak sisi positif. Umumnya setiap orang akan merasa bahagia dan senang berada di dekat orang yang jujur. Dalam hubungan apapun, kejujuran merupakan awal dari kepercayaan, dan kepercayaan adalah awal dari langgeng nya sebuah hubungan, baik itu pasangan suami istri, persahabatan, ataupun rekan bisnis.
Orang yang jujur akan disukai orang orang di sekelilingnya karena tidak berkata dusta dan dapat dipercaya sehingga merasa damai berada di dekatnya.
Dalam islam, diperintahkan berlaku jujur untuk menyampaikan kebenaran sesuai adanya, tidak diperbolehkan berdusta sekalipun hal tersebut terasa pahit, seperti hadist yang disampaikan oleh Rasulullah berikut : “katakanlah yan benar walau itu pahit”. (HR Ahmad)
14. Memiliki Banyak Teman atau Saudara
Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa orang yang jujur akan membuat orang lain nyaman berada di sekitarnya, orang yang jujur dalam keluarga akan menjadi panutan bagi anggota keluarga yang lain, orang yang jujur di sekolah atau lingkungan pendidikan lainnya tentu akan memiliki banyak teman dan disayangi para guru.
Jujur dalam lingkungan pekerjaan pun pastinya akan menjadi nilai positif tersendiri baik di mata rekan kerja, atasan atau pemilik perusahaan. Orang yang jujur akan memiliki banyak teman dan saudara karena dengan kejujuran nya dia memeiliki kedamaian dalam diri nya dan memberi kedamaian pula pada orang orang di sekitarnya. hukum silaturahmi menurut islam berkaitan erat dengan interaksi baik di lingkungan masyarakat
Allah telah mmeperi perintah pada hamba Nya untuk bertutur kata jujur dan berbuat baik pada sesama seperti dijelaskan firman Allah sebagai berikut :
“dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, … (QS Al Baqarah :83)
D. Cara agar kita bisa menjadi orang jujur
1.     Berteman dengan orang yang jujur
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“hai orang orang ang beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah bersama orang orang jujur lagi benar”. QS At Taubah : 119)

2. Berdo'a kepada Alloh meminta kejujuran.أسألك لسانا صادقا وقلبا سليما
Artinya: Dan aku memohon kepadaMU lisan yang jujur dan hati yang sehat.[HR. Tirmidzi)
3. Kuatkan keimanan, dan pelajari Agama dengan baik.
4. Ketahuilah keutamaan sifat jujur dan balasan bagi para pendusta di akhirat

Comments

TULISAN PALING POPULER