Skip to main content

Sudah Terlambat

Seringkali orang yang sedang mengejar prestasi atau karir tertentu, maka ia akan semangat dan terus bekerja keras demi menggapai apa yang ia inginkan. Misalnya seorang pelajar yang ingin menghafal juz 30 dari al-Qur’an, maka ia akan berusaha keras untuk bisa menghafalnya dengan berbagai metode. Seseorang yang bercita-cita menjadi dokter atau guru, maka ia akan giat belajar dan berusaha maksimal untuk meraih apa yang ia cita-citakan, ia akan korbankan harta dan jiwanya untuk menggapai hal itu.

Namun, ketika seseorang sudah merasa mendapatkan apa yang ia inginkan, maka ia merasa telah berada pada comfort zone (zona aman). Dan biasanya orang seperti ini tidak lagi termotivasi untuk meningkatkan kemampuan dirinya agar menjadi lebih baik lagi. Sehingga yang sebelumnya ia rajin belajar, rajin menghafal, rajin berdo’a, rajin beribadah dan lain sebagainya seolah terhenti ketika ia sudah merasa mendapatkan apa yang ia inginkan. Padahal, sebenarnya ia masih mampu untuk menjadi lebih baik lagi. Akibatnya, prestasi dan kemampuan/keahlian yang sudah berhasil diraihnya tidak ada peningkatan, bahkan semakin lama semakin menurun tanpa ia sadari.
Maka dari itu, agar anda terus termotovasi untuk meningkatkan prestasi anda, baik prestasi duniawi maupun ukhrowi. Yakinilah bahwa sebenarnya Anda sudah terlambat..!!

Ya.. Anda sudah terlambat..!!
Anda terlambat dari berbagai sisi, baik sisi waktu, kesempatan maupun dari sisi usia jika dibandingkan dengan orang yang “setingkat dengan anda”.
Misalnya Anda saat ini berprofesi sebagai seorang dokter, guru, pelajar atau yang lainnya. Maka bandingkan diri anda/karir anda dengan dokter, guru atau pelajar lainnya yang saat ini prestasinya lebih baik dari anda padahal usianya sama dengan anda, atau bahkan lebih muda dari anda. Namun perlu diingat, perbandingan yang anda lakukan bukanlah dalam rangka iri & hasad terhadap keberhasilan mereka. Melainkan perbandingan ini adalah dalam rangka menumbuhkan keyakinan dalam diri Anda bahwa memang anda sudah terlambat..!!

Dari perasaan terlambat itulah maka anda akan memiliki tekad kuat untuk menyusul mereka, sehingga anda lebih termotivasi untuk berkarya. Paradigma yang dipakai dalam hal ini adalah seperti pembalap. Jika seorang pembalap bukan berada di posisi pertama, maka ia akan termotivasi untuk menyusul pembalap yang ada di hadapannya karena ia yakin dalam kondisi tertinggal. Sedangkan sebaliknya, pembalap yang berada di posisi pertama juga harus waspada, jangan lengah, jika ia lengah maka akan mudah disusul oleh pembalap yang dibelakangnya. Tetapi biasanya pembalap di posisi pertama lebih mudah lengah.

Nah.. maka dari itu, jika anda tidak ingin lengah dan tetap bersemangat dalam beraktivitas posisikan diri anda sebagai pembalap yang senantiasa berusaha menyusul pembalap yang ada di depan anda. Atau jika anda merasa tidak ada “pesaing” yang sesuai dengan anda, maka bandingkan diri anda dengan orang-orang yang sukses sebelum anda, yaitu orang-orang sukses yang sudah meninggal. Bacalah biografi mereka, dan yakini bahwa diri anda sudah terlambat jika dibandingkan dengan mereka…!!
Anda kalah sukses dibandingkan mereka..!!

Dari situ, munculkan tekad anda untuk bersemangat menyamai atau sekedar mengejar “rekor” mereka dalam memperoleh kesuksesan. (Yusuf)

Comments

TULISAN PALING POPULER