Skip to main content

Hasmi Mengadakan Khitan/Sunatan Masal dengan Metode Smart Klemp

Dakwah Ahlussunnah. Bogor- HASMI (Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami), Sebuah gerakan dakwah kebangkitan yang komitmen untuk mendakwahkah Ahlussunnah Wal Jama'ah pada hari Rabu (7/03/12) lalu telah mengadakan acara khiatanan atau sunatan masal yang diikuti oleh 43 peserta dari warga sekitar kantor pusat Hasmi. Acara ini merupakan yang ke dua kalinya. Acara yang diselenggarakan sejak pukul 07.30 pagi hari hingga waktu dzuhur itu berjalan dengan lancar. 

Sebenarnya acara tersebut rencananya diadakan pada tanggal 01 Maret 2012 dengan metode sunat laser. Namun atas pertimbangan Lajnah 'Ilmiyah dan Fatwa HASMI maka metode sunat laser tersebut diganti dengan smart klemp. Smartklamp adalah salah satu inovasi terbaru dunia kedokteran khususnya di bidang sirkumsisi (khitanan) dan saat ini sangat banyak di pakai di dunia Internasional. Sejak diluncurkan pertama kali di pameran alat kesehatan dunia di Dusseldorf, German, tahun 2001, alat ini langsung melejit memasuki pusat-pusat pelayanan kesehatan di Eropa, Amerika dan Asia Tenggara. Alat ini sangat diminati oleh para dokter disebabkan alat ini sangat praktis dan aman dibandingkan alat lain yang saat ini ada.

Smartklamp memang dirancang untuk menghasilkan cara yang aman, cepat, dan canggih. Alat ini diciptakan dengan menggunakan teknologi plastik terkini dan diproduksi dengan standard mutu berkualitas tinggi. Prosedur sirkumsisi yang hampir tanpa perdarahan dan alat yang sekali pakai (disposable) juga membantu mengurangi resiko penyebaran infeksi. Alat ini bekerja dengan cara kerja yang menyamai klem tali pusar bayi, sehingga tanpa memerlukan jahitan dan perban.

Alat ini terdiri dari berbagai ukuran, karena itu sangat cocok dilakukan pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Metode ini juga sangat aman bagi penderita Diabetes, Hemofilia, anak-anak Autis atau anak-anak Hiperaktif. Beberapa kelebihan alat ini adalah dari sisi praktisnya alat ini sangat mudah digunakan bagi para dokter, tanpa jahitan dan tanpa perdarahan sehingga waktu yang diperlukan untuk melakukan proses khitanan menjadi lebih singkat (hanya sekitar 7 menit).

Alasan Lajnah 'Ilmiyah dan Fatwa HASMI mengganti metode sunat laser kepada smart klemp tidak lain karena adanya larangan dari Rosululloh untuk berobat dengan kay atau besi panas, adapun sunat laser yang ada di dunia kedokteran saat ini dianggap sama dengan besi panas. Akibatnya, panitia kembali disibukan untuk mencari alat smart klemp dan tenaga ahli yang akan dikerahkan. Sehingga disepakati acara tersebut diundur satu pekan dari waktu yang sebelumnya telah direncanakan. Namun penundaan ini tidak menyurutkan minat para peserta khitan masal. Para peserta mulai mengantri sejak pagi hari menunggu giliran. Dokter Abu Najwa (Tim Medis HASMI) beserta beberapa rekanya pun mulai melaksanakan tugasnya. 

Setiap peserta yang mengikuti acara itupun mendapat bingkisan menarik berupa baju koko, sarung, snack dan uang tunai. Salah seorang ketua panitia acara, Ustadz Qomarudin, S.Pd.I menjelaskan bahwa acara ini merupakan bentuk syi'ar dakwah Islam tentang pentingnya syari'at khitan bagi anak-anak muslimin dan sekaligus bentuk kepedulian Hasmi terhadap masyarakat. Ustadz Qomarudin, S.Pd.I juga berharap acara seperti ini dapat dilakukan lagi pada kesempatan lainnya, "kita dari Hasmi berharap agar tidak hanya kali ini saja dilaksanakan, melainkan bisa berlanjut ke depannya" tambahnya.
Yusuf S., S.Pd.I/Dakwah Ahlussunnah

Comments

TULISAN PALING POPULER