Skip to main content

Ratusan Ulama di Indonesia Sepakat Bubarkan Syi’ah

Ratusan ulama dari berbagai daerah berkumpul di masjid Al Fajr-Kota Bandung,Ahad (22/4/2012),mereka datang atas undangan Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) dalam acara Musyawarah ‘Ulama dan Ummat Islam Indonesia ke-2 dengan agenda “Merumuskan Langkah Strategis Untuk Menyikapi Penyesatan dan Penghinaan Para Penganut Syi’ah”. Sebagaimana diberitakan oleh Hidayatullah

Dalam acara itu,  tak kurang 200 ulama dari berbagai wilayah di Indonesia hadir. Ulama-ulama tersebut dari berbagai pesantren dan ormas Islam yang ada di Indonesia seperti Persis, Muhamadiyah, NU, Hidayatullah, Al Irsyad, DDII, PUI, termasuk MUI Pusat.

Musyawarah ini dihadiri Wali Kota Bandung, Dada Rosada dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawawan Lc.

Dalam sambutannya Ahmad Heryawan menyambut baik acara tersebut. Lebih lanjut dia menegaskan bahwa salah satu tugas ulama adalah menjaga aqidah umat.

“Fatwa ulama sudah jelas tentang posisi Syi’ah ini dalam keyakinan Ahlu Sunnah wal Jamaah,maka sikap kita juga harus jelas juga,”katanya.
Untuk itu dirinya berharap rekomendasi dari ulama yang akan mengadakan musyawarah hingga malam hari nanti diharapkan menghasilkan hal yang mampu menyelesaikan masalah umat ada, sehingga bisa direkomendasikan kepada pemerintah Kota Bandung maupun langsung kepada Pemerintah Jawa Barat.


Menurutnya, rekomendasi tersebut bisa menjadi acuan gubernur dalam mengeluarkan peraturan jika dianggap perlu.Hingga menjelang shalat dhuhur peserta mendengarkan pandangan umum dari elemen ormas Islam yang hadir tentang posisi Syi’ah dalam pandangan Sunni. Hasilnya semua ormas Islam memberi pandangan bahwa Syi’ah sesat dan menyesatkan.

Musyawarah dilanjutkan usai shalat dhuhur, peserta yang hadir di bagi ke dalam tiga komisi, yakni: Komisi Strategis, Komisi Taktis dan Komisi Sosialisasi.Masing-masing komisi mempresentasi hasil dari musyawarahnya tentang rekomendasi penanganan Syi’ah di Indonesia.

Komisi Strategis merumuskan langkah-langkah antisipasi penyesatan dan penghinaan kelompok Syiah melalui bidang politik dan hukum. Adapun Komisi taktis merumuskan strategi untuk menghadapi kegiatan penyesatan dan penghinaan kaum Syiah. Sedangkan Komisi Sosialisasi, membahas tentang langkah sosialisasi kepada masayarakat, baik  perorangan atau lembaga, menjelaskan akan bahaya Syiah.

Ketua FUUI, KH Athian Ali menegaskan acara ini merupakan bentuk respon dari banyaknya pertanyaan kaum muslimin ihwal kesesatan Syiah. Terlebih ajaran ini seperti bernilai Islam, padahal sesungguhnya sesat menyesatkan. "Kami berupaya untuk membentengi dan menyelamatkan umat Islam dari bahaya Syiah di negeri ini," tegas Athian saat menyampaikan Fatwa FUUI tentang Sesatnya Syiah.

Dari pimpinan ormas Islam yang hadir, sepakat bahwa Syiah adalah paham sesat menyesatkan serta berada di luar Islam. Kaum muslimin diimbau waspada dalam menghadapi kaum Syiah. Mereka juga sepakat untuk bekerjasama dan sinergi dalam membentengi akidah umat.

Comments

  1. ana sepakat juga, HARUS dibubarkan dan diISLAMISASI

    ReplyDelete
  2. sedih melihat manusia bermain sebagai Tuhan, bisa menetapkan orang lain sesat sekehendak hatinya

    ReplyDelete
  3. Asma Allah bisa dipakai kapan saja untuk melakukan tindakan apapun.
    Yang penting ada alasan dan didukung banyak orang.
    Kalau bisa di lakukan, berarti Allah mengijinkan. Kalau gagal berarti tidak diijinkan. Hebaaa .....aaaattt.

    ReplyDelete
  4. Umat syiah yg ratusan juta dgn pimpinan iran di seluruh dunia lebih berminat melawan israel dan usa serta antek2nya (saudi,kuwait, yordania, turki dll) drpd ngurusi pendakwah2 yg doyan duit.

    ReplyDelete
  5. Lha kita lihat aja pemilu yad akan banyak partai2 islam yg gembos krn ulah pengurus partainya yg matanya ijo dpt duit haram dr antek2 zionist dan usa si setan gede. Sy mah org dusun sdh tahu bung. Skrg sdh abad informasi. Kasihan tuh rakyat kita yg makin sudah hidupnya, cuma hanya seteru aja.

    ReplyDelete
  6. Indonesia memang negara muslim Ahlussunah wal Jamaah, tapi bukan Ahlussunah versi Wahaby (pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab An-Najdi) lho...

    ReplyDelete

Post a Comment

TULISAN PALING POPULER