Dakwah Ahlussunnah-Pernah
ga sobat denger pertanyaan “ngapain sih pake jilbab, masih muda khan
jadi ga keliatan cantiknya?”, atau pernyataan “aku mau pake tapi jika
dah nikah nanti”, atau kalimat sejenisnya yang menyatakan keberatan
berjilbab. Mungkin kalimat di atas tidak menimpa diri kita, tetapi temen
deket atau kerabat. Semua tahu dan sepakat, tidak ada pertentangan
bahwa berjilbab itu wajib bagi wanita balig, yang mengaku muslimah tidak
ada alasan untuk mencari-cari alibi menghindari menutup aurat.
Allah
Azza Wa Jalla yang menciptakan manusia, paling Mengetahui perkara yang
mendatangkan maslahat (perkara yang membawa pada kebaikan) dibanding
manusia itu sendiri. Allah Maha Mengetahui, Maha Kasih Sayang dan Maha
Bijaksana kepada hamba-hamba-Nya.
“Apakah
Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan
kamu rahasiakan), dan Dia Maha Halus dan Maha Mengetahui?” (Qs Al Mulk 14).
...Menutup aurat itu mengandung banyak kebaikan bagi wanita, meski banyak yang menyelewengkannya sehingga muncul sejuta alasan untuk menolaknya...
Menutup
aurat itu sendiri juga mengandung banyak kebaikan bagi wanita, hanya
saja banyak yang menyelewengkan perintah ini sehingga muncul aneka ragam
alasan untuk menolaknya. Masih segar dalam ingatan masyarakat, tahun
90an banyak statement sesat untuk menolak berjilbab. Pelajar akan
dikatakan sulit mencari kerja jika belajar pada sekolah yang mewajibkan
dirinya memakai jilbab.
Imbas
dari rumor sesat ini akhirnya berkembang pada khalayak luas bahwasanya
jilbab identik dengan kekolotan dan kemunduran. Kini kita hidup di era
2000an, era manusia semakin cerdas dan kritis menilai segala sesuatu,
termasuk mengenai jilbab, muncul kesadaran masyarakat Indonesia untuk
mengenakan jilbab.
Jika suatu waktu nanti akan ada yang bertanya pada anda “Hei cantik ngapain berjilbab?” jawabnya cukup sederhana:
1. Sebagai bentuk ketaatan pada Allah Sang Pemberi hidayah, sebagaimana tercantum dalam surat An-Nur 31 dan Al-Ahzab 59.
2.
Sebagai bentuk ketaatan pada apa yang dicontohkan Rasulullah dan
istri-istrinya dalam menjaga diri agar terhindar dari fitnah,
sebagaimana yang termaktub dalam surat Al-Ahzab 53.
3.
Sebagai identitas pembeda antara muslimah dan non muslimah. Jika wanita
mengenakan jilbab, maka semua manusia akan tahu jika dia muslimah,
tetapi jika wanita ditempat umum tidak menutup aurat, agama dan
keimanannya masih diragukan.
4.
Sebagai pelindung diri dari laki-laki tidak baik. Jika wanita itu
mengenakan jilbab, sangat kecil kemungkinan untuk diganggu atau
dilecehkan, berbeda dengan wanita yang mengenakan pakaian seksi. Ketika
wanita mengenakan pakaian seksi ditempat umum, ada sepucuk pesan dibalik
pesonanya, yang kurang lebih begini “hei cowok, gangguin kita dunk!”
^_^
5.
Sebagai pelindung kulit. Ketika siang hari mengharuskan wanita
beraktivitas diluar rumah, sangat rentan kulitnya cepat rusak dan
terlihat tua sebelum waktunya, padahal kulit sehat merupakan dambaan
setiap wanita, pemakaian jilbab secara benar akan melindungi dan menjaga
kulit wanita dari ganasnya sinar matahari. Bukan hanya matahari,
sebagian manusia yang menempati bumi juga mengalami musim dingin di
banyak negara. Bagi wanita, jilbab merupakan pelindung ampuh dari
dinginnya cuaca.
6.
Sebagai pengontrol. Jika wanita tidak berjilbab, cenderung merasa bebas
dan tidak terikat dengan pakaian yang dikenakannya. Berbeda dengan
wanita berjilbab, jika ingin berbuat sesuatu yang melanggar norma-norma
agama, maka ia akan berpikir matang, jilbab menjadi alat pengontrol dan
pengingatnya.
So, cantik, ngapain ga berjilbab jika sudah tahu banyak manfaat dari berjilbab? ^_^
Kategori : Remaja
Sumber : voa-islam.com
Setuju akh., tapi banyak kesalahpahaman tentang jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kerudung. Padahal tidak demikian. Jilbab bukan kerudung. Kerudung dalam al-Qur’an surah An-Nuur [24]: 31 disebut dengan istilah khimar , bukan jilbab. Adapun jilbab yang terdapat dalam surah al-Ahzab [33]: 59, sebenarnya adalah baju longgar yang menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah.
ReplyDelete“Rasulullah Saw memerintahkan kaum wanita agar keluar rumah menuju shalat Ied, maka Ummu ‘Athiyah berkata, ‘Salah seorang di antara kami tidak memiliki jilbab?’ Maka Rasulullah Saw menjawab: ‘Hendaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya!’” [Muttafaqun ‘alaihi] (Al-Albani, 2001 : 82).
Berkaitan dengan hadits Ummu ‘Athiyah ini, Syaikh Anwar Al-Kasymiri, dalam kitabnya Faidhul Bari, juz I, hal. 388, mengatakan: “Dapatlah dimengerti dari hadits ini, bahwa jilbab itu dituntut manakala seorang wanita keluar rumah, dan ia tidak boleh keluar (rumah) jika tidak mengenakan jilbab.” (Al-Albani, 2001 : 93).
Syukron., Semoga tetap Istiqomah
nice post :)
ReplyDeleteditunggu kunjungan baliknya yaah ,
Nice post, things explained in details. Thank You.
ReplyDeleteNice
ReplyDeleteGrosir Jilbab Seragam
Jual Jam Tangan
Jual Pakaian Pria Terbaru
sabun biex
Jual Baju Bola
Mukena Anak
Amazing blog and very interesting stuff you got here! I definitely learned a lot from reading through some of your earlier posts as well and decided to drop a comment on this one!
ReplyDelete