Di antara hal-hal yang harus kita
lakukan adalah :
1. Berdoa kepada Alloh agar kita
dipertemukan dengan bulan tersebut.
Umur manusia tak ada yang tahu
selain Alloh, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Oleh karena itu para sahabat Nabi,
mereka berdo’a 6 bulan sebelum datangnya Romadhon agar Alloh mempertemukan
mereka dengan bulan Romadhon.
Mu’alla bin al-Fadhl (salah satu
ulama tabi’ut tabi’in), ia berkata : “Dulu para Sahabat Nabi, selama 6 bulan
sebelum datang Romadhon, mereka berdo’a agar Alloh mempertemukan mereka dengan
bulan Romadhon, kemudian selama 6 bulan setelah Romadhon mereka pun berdo’a
kepada Alloh agar Alloh menerima amal mereka selama bulan Romadhon” (Kitab al-ma’arif,
hlm. 264)
2. Bergembira dalam menyambut kedatangannya
Kita harus gembira karena banyaknya kemuliaan,
keutamaan, dan berkah pada bulan Ramadhan. Beribadah semakin nikmat dan
lezatnya bermunajat kepada Allah
Kabar gembira
mengenai datangnya Ramadhan sebagaimana dalam hadits berikut.
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ
ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ
ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ
ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ
ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang
diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga
dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di
dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa
yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”[HR.
Ahmad]
Ulama
menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan kita harus bergembira dengan datangnya
Ramadhan.
Syaikh Shalih
Al-Fauzan menjelaskan
“Hadits ini adalah kabar gembira bagi hamba
Allah yanh shalih dengan datangnya Ramadhan. Karena Nabi shallallahu alaihi wa
sallam memberi kabar kepada para sahabatnya radhiallahu ‘anhum mengenai
datangnya Ramadhan. Ini bukan sekedar kabar semata, tetapi maknanya adalah
bergembira dengan datangnya momen yang agung.“
3. Mempersiapkan diri dengan ilmu
agama dan ilmu seputar romadhon
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى
كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib bagi
setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah)
Ulama hadits terkemuka, yakni Imam Bukhari membuat bab dalam kitab
shahihnya “Al ‘Ilmu Qoblal Qouli Wal ‘Amali (Ilmu Sebelum Berkata dan Berbuat)”
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz juga pernah berkata,
‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz juga pernah berkata,
مَنْ عَبَدَ اللَّهَ بِغَيْرِ
عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
“Siapa yang beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka
kerusakan yang ia perbuatan lebih banyak daripada
maslahat yang diperoleh.” (Majmu’ Al Fatawa, 2: 282)
Ilmu apa saja yang mesti disiapkan sebelum romadhon? Yang utama adalah ilmu yang bisa membuat puasa kita
sah, yang bila tidak dipahami bisa jadi ada kewajiban yang kita tinggalkan atau
larangan yang kita terjang. Lalu dilengkapi dengan ilmu yang membuat puasa kita
semakin sempurna. Juga bisa ditambahkan dengan ilmu mengenai amalan-amalan
utama di bulan Ramadhan, ilmu tentang zakat, juga mengenai aktifitas sebagian
kaum muslimin menjelang dan saat Idul Fithri, juga setelahnya. Semoga dengan
mempelajarinya, bulan Ramadhan kita menjadi lebih berkah.
4. Segera membayar hutang-hutang puasa tahun sebelumnya
Jangan sampai sudah masuk bulan Romadhon, tapi kita masih punya
hutang puasa tahun lalu, ini pastinya tidaklah nyaman.
‘Aisyah radhiyallahu
‘anha mengatakan,
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ
مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ
“Aku dahulu punya kewajiban
puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan
Sya’ban.” (HR. Bukhari, no. 1950; Muslim, no. 1146)
Dalam riwayat Muslim disebutkan,
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ
مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ الشُّغُلُ
مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَوْ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم-
“Aku dahulu punya kewajiban
puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan
Sya’ban karena kesibukan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam.”
5. Persiapkan fisik dengan prima, jaga kesehatan tubuh kita
Bulan romadhon adalah bulan ibadah, di dalamnya ada puasa, sholat
tarawih, tilawah qur’an, umroh, I’tikaf dan lain sebagainya, sehingga jangan
sampai kita terkendala dalam melaksanakan itu semua dikarenakan fisik yang
lemah.
Oleh karena itu jagalah kesehatan, dan berdoalah kepada Alloh agar
kita dipertemukan dengan bulan romadhon dalam keadaan sehat dan memiliki iman
yang kuat.
Itulah mengapa mukmin yang kuat, lebih disukai dan dicintai oleh
Alloh dari pada mukmin yang lemah.
Rosululloh bersabda :
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ
وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ،
اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ ،
وَإِنْ أَصَابَكَ شَـيْءٌ فَـلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِـّيْ فَعَلْتُ كَانَ كَذَا
وَكَـذَا ، وَلَـكِنْ قُلْ: قَـدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ
تَـفْـتَـحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Mukmin yang kuat lebih baik dan
lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada
keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang
bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu)
serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa
musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak
akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan
Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan
membuka (pintu) perbuatan syaitan. (HR. Muslim)
6. Persiapkan juga mushaf al-Qur'an agar kita mengkhatamkannya. Bulan romadhon adalah bulan al-Qur’an. Jika di bulan lainnya kita
sulit merutinkan membaca al-Qur’an kapan lagi selain romadhon? Bagaimana mungkin kita akan sering membaca al-Qur'an kalau kita belum memilikinya. Oleh karena itu salah satu cara agar kita termotivasi membaca
al-Qur’an, persiapkanlah mushaf al-Qur’an terbaik yang kita miliki.
7. Siapkan juga azzam atau tekad Anda untuk menggapai target-target
besar di bulan Romadhon. Misal : Satu kali Khatam al-Qur’an,
Tidak pernah tertinggal solat tarawih, I’tikaf full 10 hari, sedekah dsb.
8. Siapkan
uang.
Tentu saja
uang untuk berinfaq di bulan Romadhon, karena pada bulan ini pahala
dilipatgandakan. Siapa yang memberi makan orang yang berbuka pahalanya sama
dengan orang yang berpuasa.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ
أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang
berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi
no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
Baca Juga :
Comments
Post a Comment